reformasi intelijen Secrets
reformasi intelijen Secrets
Blog Article
Rekomendasi-rekomendasi dari diskusi terbatas mengenai Reformasi Intelijen Indonesia memuat beberapa hal penting untuk diperhatikan diantaranya penerapan Menace-Centered Intelligence, reformasi rekrutmen personel, menjaga independensi kelembagaan, memperkuat mekanisme pengawasan, dan menyesuaikan regulasi kelembagaan untuk keberlangsungan sistem intelijen yang adaptif dan transparan dalam menghadapi tantangan keamanan.
Cara pandang Soeharto terhadap ancaman yang muncul saat itu menjadikan intelijen tidak hanya sebagai instrumen politik, tapi juga menjadikan intelijen sebagai konsolidasi militer.
Melakukan kegiatan khusus (didefinisikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan luar negeri AS di luar negeri bertujuan dalam perencanaan dan sehingga pelaksanaan agar "peran Pemerintah Amerika Serikat tidak terlihat atau diketahui oleh publik," dan berfungsi untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti itu, tetapi yang tidak dimaksudkan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan politik di Amerika Serikat, opini publik, kebijakan, media dan atau tidak termasuk kegiatan diplomatik atau pengumpulan dan produksi intelijen atau mendukung fungsi terkait);
Indonesia harus mampu memperkuat intelijen negara guna mewaspadai dan mengantisipasi terjadinya pendadakan strategis. Intilijen harus mampu menjalankan fungsinya yaitu penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan.
Namun, tidak semua aktivitas intelijen tersebut terkait dengan kepentingan rezim, melainkan ada juga yang merupakan bagian dari pertarungan kekuasaan atau pun konflik di inner institusi intelijen sendiri.
Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter
Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya digunakan oleh kepolisian dengan menggunakan device-unit reserse atau kejaksaan seperti FBI di Amerika Serikat , detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing memiliki kode etik tersendiri.
Custom made: Customs (kebiasaan) or conventions, that may be labeled like a source of regulation, are customary legislation, which is differentiated from regular customs. Customary regulations (hereinafter “customs”) encompass principles that Though not enacted through the state or its subordinate authority are relevant as legislation. There are 2 needs for customized to contain the binding ability of regulation: There must be comparable perform in a similar situation to which society has normally abided to. There needs to be Opinio juris sive necessitatis above this kind of carry out, that means a belief from the Modern society that such perform is binding as regulation (“lawful perception”).
, Indonesia masih memiliki banyak sasaran yang bisa menjadi simbol dari eksistensi asing/barat. Kedua
Pengalaman Amerika Serikat, bagaimana intelijen mengemban kepentingan politik negara, terlihat ketika intelijen berperan untuk menumbangkan paslon partai demokrat Gary Warren Hart yang digadang-gadang calon kuat presiden AS pada pilpres 1988, mengingat masih ada kepentingan important AS yang harus diemban oleh incumben Goerge Bush sebagai pesaing dari partai republic.
Among the elements creating the incredible strategic intelligence ‘electricity’ was the entire control of intelligence by President Soeharto in the Orde Baru
And among the higher-position officials at the embassy in Indonesia explained that the American embassy in Indonesia were warned by BIN not to interfere while in the 2024 elections. and after the conclusion from the 2024 Indonesian typical election with Prabowo successful the election and the failure of US initiatives to influence the election. BIN appeared to have recognised about NED mendapatkan informasi lebih lanjut and USAID things to do in Indonesia and appeared to have taken preventive steps and counter narative.[41]
g., by compelled taking of men and women’s land and destruction of the natural environment and forests ‘escorted’ by military services and intelligence businesses.
It is noteworthy that Soeharto’s men and women loaded ABRI and all intelligence companies, remaining de facto